Sabtu, 11 Juni 2011

Live Report kegiatan hari ke-4 Kerja Praktek PLTP kamojang unit 4 (cont..)

cont...

Dilanjutkan dengan vacuum test, pengecekan peralatan yang mengatur bagian-bagian vacuum, seperti condenser, hot well pump and cooling tower. Kegiatan pertama adalah test pada komponen condenser. Condenser adalah komponen yang berfungsi untuk mengkndensasikan uap yang berasal dari output turbin. Pada PLTP kamojang tekanan condenser diatur pada angka 0.14 bar. Tekanan maksimum condenser adalah 0.17 bar, jika melewatinya maka turbin akan trip. Pengaturan tekanan terbaik oleh operator adalah 0.12 bar.

Gambar 4.2 Condenser (kiri) dan Hot well pump (kanan)

Condenser diatur oleh 2 komponen tekanan, yaitu ejector and water condensating. Ejector berfungsi mengeluarkan NCG (Non Condensable Gas) pada condenser, menggunakan prinsip seperti penyemprot nyamuk rumahan, dimana uap digunakan sebagai penarik dari NCG yang terperangkap pada condenser. NCG dominan pada condenser adalah CO2 dan H2S. Adanya NCG maka tekanan pada condenser akan meningkat dan apabila NCG ini tidak dikeluarkan maka tekanan akan naik tidak terkendali, dan akan menyebabkan trip.

 
Berikutnya adalah water condensing sistem, air hasil kondensasi condenser akan dialirkan keluar dan dipompakan ke heat exchanger untuk menguragi suhu, kemudian dipompakan lagi ke dalam condenser. Uap yang belum terkondensasikan oleh condenser akan disalurkan ke cooling tower untuk kondensasi lanjutan.

Gambar 4.3 Input ouput condenser cooling tower

Ejector PLTP kamojang terdapat 4 unit, dimana katup bukaan tekanan masing-masing berbeda, ada yang sebesar 25%, 65%, 75% dan 110%. Pada hari ini digunakan katup bukaan sebesar 65%. Ejector memiliki 2 sistem pengatur ejection, yaitu vapor press control dan electrical press control. Vapor press control pa;ing banyak dugunakan. Besarnya uap yang digunakan untuk menekan ejector adalah 7 ton/h yang diambil dari pipa aliran uap ke turbin. Turbin mendapat jatah uap sebesar 40 ton/h, sedangkan ejector sebesar 7 ton/h. Uap dari ejector kemudian dialirkan ke rock muffler apabila tidak dibutuhkan lagi.


Gambar 4.4 Vapor ejector sistem (kiri), electrical ejector (kanan) dan sistem Rock Muffler (bawah)


Melanjukan ke cooling tower. Colling tower terdiri dari 4 tower, masing-masing memiliki pipa uap. Jenis colling tower yang digunakan adalah draft forced fan, dimana untuk mengkondensasikan uap dilakukan dengan memaksa udara luar mengalir ke tower dan bercampur dengan uap, sehingga terjadi kondensasi paksa. Cooling tower membutuhkan energi untuk memutar fan sebesar 187 KW.
Gambar 4.5 Colling tower (kiri) dan bagian atas cooling tower (kanan)

Air dari cooling tower di simpan dalam basin pool yang terletak dibawahnya. Di PLTP ini selain menggunakan air dari pendinginan cooling tower juga dari raw water poll yang berasal dari sumur cikaro yang berfungsi untuk menyuplai pendingin pada sistem pembangkitan.
Gambar 4.6 Raw water poll (kiri) dan basin (kanan)

1 komentar:

Agoey Rantaujaya mengatakan...

alamat tempat KP nya dimana??
untuk Teknik Mesin bisa ngambil judul apa??

Posting Komentar